“Aku dua puluh tiga tahun di Jogja, baru sekali ini naik andong..."Ekspresi gembira sekaligus malu diungkapkan oleh Helianto, sukarelawan Green Map, yang baru pertama kalinya merasakan pengalaman naik andong. Lain halnya dengan yang dituturkan oleh Sang Kusir. Beliau sudah mengalami perjalanan di atas andong selama 35 tahun. Sejak tahun tujuh puluhan saat tarif andong masih seharga Rp 15,00 hingga sekarang ini berangsur naik menjadi Rp 3.000,00. Berbagai perbincangan santai mewarnai perjalanan anak-anak muda siang itu. Andong kemudian meluncur selama kurang lebih setengah jam untuk mencapai Kota Gede.
Itulah sekelumit cerita perjalanan yang terdokumentasikan dalam video berdurasi 21 menit. "Jalur Andong Pasar Gede-Beringharjo", satu dari segenap video pendek hasil proyek Video Report di Kawasan Kota Gede. Proyek ini melengkapi kegiatan workshop pemetaan kawasan yang dilakukan oleh Green Mapper Jogja pada akhir tahun 2005.
Video Report, pada awalnya ingin mencoba merekam potensi kawasan pada suatu titik di Peta Hijau. Media alternatif audio visual kemudian dipakai untuk menyampaikan pesan yang berkaitan dengan pengenalan lingkungan. Potensi kawasan, seperti bangunan bersejarah, andong, makanan tradisional, bahkan mitos, menjadi suatu hal yang menarik untuk diproyeksikan melalui video pendek. Namun seiring berjalannya waktu, tema yang coba dikenalkan lewat Video Report mulai melebar. Isu seputar kota dan lingkungan juga menjadi perhatian utama. Salah satunya yaitu mengenai kesadaran berlalu lintas.
Selain tema, lokasi pemetaan pun tidak melulu mengambil titik dari lokasi yang telah dipetakan, namun wilayah-wilayah baru justru dijelajahi demi penemuan potensi kawasan yang unik. Diluar kawasan Jogjakarta, Solo dan Wonosari menjadi lokasi proyek Video Report selama dua tahun terakhir.
Video tentang Radio Gapura misalnya, menceritakan kegiatan sebuah radio komunitas di kompleks Pasar Klewer Solo. Stasiun radio mini tersebut menjadi ajang komunikasi dan hiburan para pedagang. Telinga pengunjung pun dimanjakan dengan lagu-lagu yang diputarkan oleh si penyiar. Eksplorasi lokasi ini bisa saja berada di manapun, asalkan terdapat fasilitator lokal yang bersedia untuk membantu dalam proses riset dan produksinya.
Serangkaian video art semi dokumenter kemudian dibuat dengan berbagai tema yang cukup beragam. Video-video ini menjadi jembatan dalam memahami berbagai isu yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh masyarakat sebelumnya. Keunikan dalam Video Report inilah yang kemudian menjadi satu sudut baru dalam memahami lingkungan. Untuk distribusi lebih lanjut, screening atau pemutaran video dilakukan secara intensif di berbagai public space. Disamping itu, munculnya tren media audio visual di Indonesia semakin mempopulerkan komunitas ini. Video Report mulai berjelajah dari pameran video satu ke pameran yang lain, dari Jogja ke Jakarta, bahkan hingga ke Malaysia. Hal ini dilakukan tentunya sebagai salah satu media kampanye akan pemahaman lingkungan sekitar.
Tim Video Report sendiri terdiri atas kumpulan anak muda yang berinisiatif untuk mengeksplorasi kawasan. Hanya dengan berbekal video recorder dan semangat yang tinggi, mereka mencoba mengulik potensi suatu wilayah. Keasyikan dan kebersamaan ketika mengeksplorasi wilayah, ternyata tidak menghambat dalam memunculkan ide-ide baru yang kemudian langsung didiskusikan bersama. Perdebatan pun tidak jarang terjadi untuk saling bertukar perspektif dan pendapat antar pegiat. Selain itu, kegiatan riset, survey, dan pengambilan gambar dilakukan secara terencana agar tidak mengurangi kualitas data dan video yang akan dihasilkan.
Menariknya, pendekatan partisipatoris menjadi pilihan dalam mewadahi komunitas ini ketika melakukan proses produksi. Dalam setiap proyeknya, tim Video Report tak lupa untuk melibatkan segenap warga lokal sebagai narasumber ataupun fasilitator. Dalam video juga disertakan ikon-ikon Green Map yang menjadi pertanda akan potensi maupun prospek konflik di suatu lokasi. Berbagai data dikemukakan dengan penjelasan tertulis mengenai isu yang sedang diangkat.
Kedepannya, Video Report akan terkumpul menjadi sebuah kompilasi video dengan suplemen khusus berupa katalog. Katalog akan memuat peta hijau serta data-data yang telah didapatkan di lapangan.
Kemajuan teknologi ternyata telah memudahkan pencitraan kawasan. Dan Video Report sendiri semakin melengkapi visualisasi pemetaan lingkungan dari peta hijau yang tercetak, menjadi media audio visual yang lebih dinamis dan mudah untuk dikonsumsi masyarakat. Jadi ketika peta tak dapat bercerita, video akan membantunya!
*Dipublikasikan dalam Media Indonesia, 19 Desember 2007